Pyrazinamid
· Kemasan : Tablet 500 mg
· Cara Kerja Obat:
Pyrazinamide (Pirazinamid) merupakan obat antituberkulosis yang digunakan sebagai terapi kombinasi dengan antituberkulosis (TBC) lainnya. Pirazinamid aktif terhadap suasana asam terhadap mikobakterium. Pirazinamid bersifat bakterisid terutama pada basil tuberkulosis intraselular.
· Indikasi:
Tuberkulosis, dalam kombinasi dengan obat lain
* Kontraindikasi :
- Hipersensitif atau alergi terhadap Pirazinamid
- Gangguan fungsi hati atau gangguan fungsi ginjal
- Hiperurisemia dan atau gout / asam urat
- Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
- Penderita diabetes
- Wanita hamil
* Dosis:
Oral : pengobatan tuberkolosis
Catatan : Digunakan sebagai bagian dari multidrug regimen. Regimen pengobatan meliputi fase pengobatan awal 2 bulan, diikuti dengan fase lanjutan 4 hingga 7 bulan; frekuensi dan dosis berbeda tergantung dari fase terapi
1. Anak-anak :
- Terapi harian 15 – 30 mg/kg/hari (maksimum : 2 g/hari)
- Dua kali seminggu DOT (directly observed therapy) : 50 mg/kg/dosis (maksimal 4 g/dosis)
2. Dewasa :
- Terapi harian 15 – 30 mg/kg/hari
40 – 55 kg : 1000 mg
56 – 75 kg : 1500 mg
76 – 90 kg : 2000 mg
- Dua kali seminggu DOT (directly observed therapy): 50 mg/kg
40 – 55 kg : 2000 mg
56 – 75 kg : 3000 mg
76 – 90 kg : 4000 mg
- Tiga kali seminggu DOT (directly observed therapy): 25 – 30 mg/kg (maks. 2,5 g)
40 – 55 kg : 1500 mg
56 – 75 kg : 2500 mg
76 – 90 kg : 3000 mg
- Pasien usia lanjut : mulai dari dosis harian yang lebih rendah (15 mg/kg) dan ditingkatkan sampai dosis yang masih dapat ditoleransi
* Peringatan dan Perhatian :
Kehamilan, kerusakan hati (monitor fungsi hati) ; diabetes ; gout (dihindari pada serangan akut). Penggunaan obat pada pasien dengan penyakit hati : pasien atau keluarganya harus diberitahu tanda-tanda gangguan fungsi hati , dan menyarankan untuk tidak meneruskan pengobatan dan segera memeriksakan diri jika timbul gejala seperti: mual, muntah, malaise dan jaundice.
· Efek Samping :
Hepatotoksisitas, gout, anemia skleroblastik, intoleransi saluran pencernaan, ulkus peptikum yang bertambah parah, disuria, perasaan tidak enak badan yang tidak jelas, demam, urtikaria
