Reaksi Identifikasi untuk Antibiotika :
I. Secara Mikrobiologis
Dapat dilakukan dengan cara ;
- Melihat aktivitas antimikroba
- Sifat sebagai antimikroba
II. Reaksi Kimia
a. Organoleptis, meliputi :
i. Warna, rasa dan bau
ii. Kelarutan dalam air
iii. Pirolisa
b. Reaksi Pendahuluan
i. Sifat higroskopis, seperti Streptomycin
ii. Bentuk, yaitu berada dalam bentuk garamnya
c. Reaksi Warna; biasanya dilakukan dengan cara :
i. 2 cc larutan + 2 cc NaOH 40 % + pyridin, panaskan
ii. 2 cc larutan + 5 tetes Cu(NH3)(NO3)2diamkan 5 menit, kemudian panaskan 2 menit
iii. 2 cc larutan + 1 tetes NaOH 10 % panaskan, netralkan dengan HCl + FeCl3 1 tetes
iv. 2 cc larutan + 5 tetes reagen Nessler
v. Reduksi dengan Zn + HCl panaskan + NaNO2 1 % kocok + ureum + Naftol dalam NaOH
vi. Reaksi Fehling
vii. Reaksi Wassecky
viii. Reaksi Warna dengan H2SO4pekat
d. Reaksi Kristal
i. Aseton – air
ii. Alkohol – air
Reagen-reagen yang digunakan dalam reaksi warna Antibiotika :
- H2SO4pekat
- HNO3 pekat
- HCl pekat
- Frohnde
- Marquis
- FeCl3
- H2SO4pekat + K2Cr2O7
- Ammonium molibdat