Mengapa harus ada titrasi iodometri?
Karena:
v tidak semua labor menyediakan larutan I2.
v Zat-zat yang memiliki potensial oksidasi lebih besar dari sistem iodium iodida hanya dapat dititrasi dengan iodometri
Iodimetri
Untuk menentukan: kadar iodium
Titer: suatu reduktor ex: As2O3(suasana sedikit netral atau asam)
Titran: I2(iodium) 2 x 10-4M
Indikatornya: amilum
Titik akhir titrasi: dari kuningmenjadi biru
Iodometri
Untuk menentukan: kadar iodium
Titer: Na2S2O3
Titran: I-(iodida) 4 x 10-4M = KI
Indikatornya: amilum
Titik akhir titrasi: kuning muda→ biru → bening
Caranya:
v Iod terlebih dahulu dititrasi dengan natrium tiosulfat sampai menjadi warna kuning muda
v Kemudian tambahkan indikator (amilum). Warna biru akan terbentuk.
v Kemudian titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang.
Iodatometri
Untuk menentukan:
Titer: IO3-(kalium iodat)
Titran:
Indikatornya: kloroform atau karbon tetraklorida
Titik akhir titrasi: warna ungu yang kemudian hilang