DEMAM REUMATIK DAN REAKTIVITAS
PENYAKIT JANTUNG REUMATIK
ANAMNESIS
1. Riwayat infeksi streptokokus (nyeri tenggorokan beberapa minggu sebelumnya )
2. Manifestasi kriteria mayor (artritis, karditis, korea, eritema marginatum dan nodul subkutan)
3. Menifestasi kriteria minor (demam, artralgia, riwayat demam reumatik sebelumnya )
4. manifestasi komplikasi kardiovaskuler (gagal jantung, aritmia, endokarditis, tromboemboli)
PEMERIKSAAN FISIK
1. Manafestasi kriteria mayor (artritis, karditis, korea, eritema marginatum dan nodul subkotan )
2. Manifestasi kriteria minor (pucat, demam)
3. Manifestasi komplikasi kardiovaskuler (gagal jantung, aritma, endokarditis, troboemboli )
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah (darah tepi, LED, CRP, ASTO)
2. Biakan apusan tenggorokan (streptokokus beta hemolitikus )
3. EKG (interval PR >)
4. Foto toraks PA
5. Pemeriksaan lain (fono, echo) atas indikasi
DIAGNOSIS
1. Kriteria jones yang telah direvisi (2 mayor / 1 mayor tambah 2 minor) disokong oleh adanya bukti infeksi streptokokus sebelumnya (ASTO /biakan apusan tenggorokan )
2. Kriteria jones yang dimodifikasikan (2 mayor / 1 mayor tambah 2 minor)
3. Korea atau karditis menahun tidak perlu bukti infeksi streptokokus sebelumnya
KRITERIA DERAJAT PENYAKIT
1. Derajat I : Artritis atau korea tanpa karditis
2. Derajat II : Karditis tanpa kardiomegali
3. Derajat III : Karditis disertai kardiomegali tanpa gagal jantung
4. Derajat IV : Karditis disertai gagal jantung
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologi
1. Pengobatan suportif
a. Tirah baring dirumah sakit 2 minggu, dilanjutkan mobilisasi 2,4,6,12 minggu dengan lama rawat 4,8, 12 atau 12 minggu berturut-turut untuk derajat I,II,II, dan IV
b. Oksigen bila pasien sesak nafas
c. Diet cukup kalori cukup protein
2. Pengobatan suportif
a. Tirah baring dirumah sakit 2 minggu, dilanjutkan mobilisasi 2,4,6,12 minggu dengan lama rawat 4,8, 12 atau 12 minggu berturut-turut untuk derajat I,II,II, dan IV
b. Oksigen bila pasien sesak nafas
c. Diet cukup kalori cukup protein
3. Pengobatan rehabilitatif
a. Derajat I : Kegiatan olah raga 4 minggu setelah pulang
b. Derajat II : Kegiatan olah raga bukan kompetisi 8 minggu setelah pulang
c. Derajt III : Kegiatan olah raga bukan kompetisi 12 minggu setelah pulang
d. Derajat IV : Kegiatan olah raga dilarang
4. Pengobatan operatif
a. Valvulotomi pada MS berat
b. Penggantian katup pada MI/AI berat
Terapi Farmakologi
1. Pengobatan kasual
c. Eradikasi terhadap infeksi steptokokus ( penisilin benzatin 1,2 juta im, penisilin oral 4 kali 250 mg selama 10 hari , bila alergi penisilin diganti dengan Eritromisin )
d. Profilaksis sekunder dengan penisilin benzatin setiap 4 minggu selama 5 tahun ( derajat I ), sampai umur 18 tahun ( derajat II ), sampai umur 25 tahun ( derajat III ), atau seumur hidup ( derajat IV dan tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien )
e. Antibiotik untuk infeksi sekunder atau komplikasi endokarditis bakterialis
2. Pengobatan simptomatis
f. Asetosal 100 mg /kg /hari untuk DR tanpa karditis ( derajat I ), atau DR dengan karditis ringan ( derajat II ) selama 4-6 mingu
g. Prednison 2 mg /kg /hari untuk DR derajat III dan IV selama 2 minggu, diturunkan sampai habis selama 2 minggu, salisilat 75 mg/kg /hari mulai awal minggu 3 selama 6 minggu.