RENJATAN KARDIOGENIK
DEFINISI
Gagalnya fungsi seluler atas dasar tidak mampunya perfusi jantung ke jaringan vital
ANAMNESIS
- Pucat , lemas
- Akral dingin, lembab dan biru
PEMERIKSAAN FISIK
- Tekanan darah rendah, < 5 persentil standar tekanan darah atau penurunan sebanyak 30% dari sebelumnya
- Takikardi
- Ujung ekstremitas lembab , dingin dan sianotik
- Oligouria (< 0,5 ml/kgBB/jam)
- Penurunan kesadaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Hb , Ht untuk melihat hemodilusi dan hemokonsentrasi
- Urin : volume, berat jenis
- Pengukuran keseimbangan asam basa
- Kadar elektrolit
- EKG : takikardi, aritmia, iskemia, perubahan segmen ST-T
DIAGNOSIS
- Renjatan kardiogenik harus dibedakan dari renjatan lainnya
PENATALAKSANAAN
Umum : Oksigen
Tidur telentanag dengan tungkai lebih tinggi
Khusus : cairan intra vena dengan kecepatan tetesan minimal
Pengukuran vena sentralis
Obat-obatan : inotropik : dopamine, epinefrin
Atasi asidosis metobolik, elektrolik
PROSEDUR DIAGNOSTIK
ANAMNESIS
- Manifestasi gejala gangguan perfusi jaringan ( pucat lemas, keringat dingin, sianosis oliguria )
- Riwayat penyakit jantung sebelumnya ( kelainan jantung bawaan, penyakit jantung rematik, kardiomiopati, hemoperikardium, efusi perikard, pasca operasi jantung )
- riwayat penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi kardiovaskuler ( tension pnemotorak, pnemomediastinum, hipoglikemia, uremia, infeksi difteri, infeksi virus )
PEMERIKSAAN FISIS
- Manifestasi tanda gangguan perfusi jaringan ( penuran kesadaran , akral dingin, nadi cepat dan lemah, tekanan sistolik lemah kurang dari 5 persentil atau penuranan 30% dari sebelumnya, tekanan nadi kecil )
- kelainan jantung bawaan, penyakit jantung reumatik, pankarditis, miokarditis, efusi perikard, endokarditis bakterialis, infark miokard )
- Penyakit sistemik sebagai penyebab renjatan kardiogenik (tanda-tanda infeksi dll)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENUNJANG
- Laboratorium darah rutin ( Hb, Ht ) dan urin ( jumlah < 0,5 ml/ kg/ jam, berat jenis )
- Laboratorium darah khusus ( analisa gas darah, elektrolik, gula darah, ureum )
- Elektrokardiografi ( disritmia, perubahan ST-T, hipertropi )
- Foto thorak ( kardiomegali, edem paru )
PROSEDUR PENGOBATAN
Umum : - Oksigen dengan ventilasi yang adekuat ( intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik dengan pelemas otot )
- Tidur terlentang dengan posisi tungkai lebih tinggi
Khusus : - Cairan intra vena dengan tetesan minimal sebanyak 10 ml/kg dengan perhatian ada tidaknya kongesti paru
- Pengukuran vena sentralis ( CVP ) dan tekanan wedge arterial pulmonalis monitor EKG
- Penggunaan obat intropik ( dopamin, dobutamin, isoproterenol dan epinefrin)